Search

Days in Our Lives,,,

hari hari belajar kami,,,

Category

Bunda

Notes Bunda: “Bahagia Menurutku,,,”

(Ditengah menulis dan mereview proses home education kami,, lina mau curhat sedikiiiit,, dan tetap adalah bagian dari proses “tumbuh”)

Akhir akhir ini lina seriiing berfikir, terutama waktu Abang membahas tentang hal untuk memiliki rumah,,

Sampai saat ini kami memang belum memiliki rumah sendiri, dan masih menyewa rumah untuk tempat menitipkan barang sepanjang lina dan azzam menemani perjalanan kerja Abang,,

Ada banyak pertimbangan dalam memiliki rumah,, Sebenernya mungkin relatif memungkinkan untuk kami mencicil rumah, atau membeli langsung walau dengan tipe RS-6 (rumah sangat sederhana sehingga selonjor saja susah)… tapi lina pribadi menolak, kenapa,,? Kalau mencicil rumah menurut lina berarti Abang seolah olah dipaksa harus bekerja untuk mencukupi biaya mencicil rumah tersebut, padahal menurut lina Abang bukan suami seperti “sapi perah”,,

Dan apabila rumah sudah ada, maka rasanya sayang untuk meninggalkan rumah, apalagi dalam waktu yang lama (seperti perjalanan kerja Abang kali ini yang sampai 2 tahun lebih) dalam keadaan kosong,, Kemungkinan akan ada pertimbangan untuk (lina dan azzam) menempati rumah tersebut, dan Abang akan pulang minimal sepekan sekali,,,

Membayangkan Abang pulang kerumah sepekan sekali,, hhmmmhh sungguh tidak membahagiakan,, Continue reading “Notes Bunda: “Bahagia Menurutku,,,””

Hari Ini Setahun Yang Lalu,,,

Hari ini setahun yang lalu,,,

11 Jumaadits Tsani 1432 H11 Jumaadits Tsani 1433 H

Setahun setelah pulangmu pada Robbul Khaaliq,, Masih tetap tengadah tangan tangan ini mendoa untukmu,, Walaupun doa sederhana yang terlantun dari lisan kecil Azzam,, Kami berharap doa doa ini bisa menemanimu dan menghiburmu,,

Tak ada lagi jarak antara kita, karena Alloh menghubungkan dengan jalinan yang begitu indah,, Jauuh terpisah tetapi dekat,, Kami tahu engkau menanti tiap tiap kami berdoa, dan kami sadar hanya dengan doalah kami bisa membalas dan berterimakasih padamu,,

Atas seluruh restu,, atas ridhomu,,

Karena jika tidak, maka tak mungkin pintu langit terbuka bagi kami,, Karena jika tidak, tak akan pernah ridho Alloh tercurah pada kami,,

Kami tumbuh bapak, kami tumbuh dalam bahagia,, yang kami sadar tidak mungkin Alloh izinkan kami bahagia jika tak ridho hatimu pada kami,,

Semoga bahagia kami membahagiakanmu,,

Sungguh tak akan cukup doa doa kami membalas seluruh ikhlasmu,,

Kami berjanji, Atas Kehendak Alloh, kami akan terus berdoa, mengangkat tangan tangan kami, menemani sendirimu, memohon pada Alloh agar tak sedikitpun malaikat penghukum menyentuhmu,,

Jika tak ada lagi pintu pintu rumah didunia ini yang bisa kami ketuk untuk bisa melihat wajahmu, Continue reading “Hari Ini Setahun Yang Lalu,,,”

Kemana Harus Mencari Qudwah,,,?

Belajar dari keluarga Uswah Hasanah,, Rasulullah Muhammad saw.(QS Al Ahzab:21) dan Ibrahim as.(QS Al Mumtahanah:4)
Dua uswah hasanah yang shalawat pada mereka kita lantunkan setiap hari dalam sholat sholat kita,,

Dibalik shalawat kita terdapat pelajaran parenting yang luar biasa,, yang mungkin lupa kita pelajari,, karena kita sibuk mencari model model parenting dari para tersohor,,

Kekuatan pendidikan yang dilakukan Ibrahim as. terletak pada do’a do’a Ayah yang tak pernah putus dan ketawakalan Bunda yang luar biasa,, Sederhana,,

Tetapi tidak sesederhana ketika membaca, menghayati, menyelami dan mempelajari doa doa yang terlantun dari lisan Ayah panutan, Ibrahim as. yang diabadikan dalam Qur’an Surat Ibrahim ayat 35 sampai 41,,

Dan tidak sesederhana gambaran ketawakalan bunda mulia Ibunda Ismail, yang tergambar dalam Hadits sahih Bukhari no 3113,, ketika beliau berkata “,, Alloh tidak akan menyia nyiakan kami,,”

Sungguh ini waktunya kembali kepada kekuatan doa doa, qiyamullail dan lembutnya Istighfar,,

Betapa Alloh telah memaparkan dalam QS Al Kahfi : 82 tentang pentingnya kesholehan seorang ayah,, Continue reading “Kemana Harus Mencari Qudwah,,,?”

Inilah Pilihan Kami,,,

Sampai tulisan ini di-upload, kami memang mungkin masih terhitung baru dalam menjalani metode homeschooling (kira kira 4 tahun -seumur Azzam-),,

Tapi kami belajar tentang “serba serbi” homeschooling sudah sejak sebelum Azzam lahir,, (bahkan untuk bunda, sudah dari semenjak sebelum menikah,, he,, he,,) dan sampai sekarang pun kami masih tetap dalam proses belajar,,

Bunda pertama kali terfikir melirik metode Homeschooling diawali dari keprihatinan melihat beberapa teman yang kebetulan waktu itu setelah menikah (belum sempat berinteraksi lebih dekat dengan suaminya) keburu punya anak ke 1 disusul anak ke 2 dan ke 3 dalam waktu yang sangat dekat,, Yang ternyata kondisi itu terasa agak menjadi beban,, Sampailah bunda merasa perlu belajar membantu dengan cara “berteman” (baca; membantu mendidik, karena bertemu berkala) dengan anak (teman bunda) yang besar agar si ibu bisa mengurus dan merawat anak yang lain dengan baik (waktu itu saling bantu membantunya dikerjakan beberapa orang yang masih lajang,, -termasuk bunda-,, he he,,)

Dari titik itulah bunda merasa bahwa memang ibu adalah madrasah bagi anak anaknya,, Kesiapan seorang ibu untuk mengemban amanah menjadi “Ibu” akan sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak anaknya,, Dan hal ini tidak akan bisa terganti walaupun keluarga itu menitipkan anak anaknya ke Sekolah Terbaik jenis apapun,,, Bahwa nilai keluarga, energi keluarga itu akan diserap langsung oleh anak, dan tanggung jawab mendidik anak tidak bisa diserahkan pada orang lain atau pada sekolah/lembaga sehebat apun,,

Bunda belajar tentang Homeschooling dimulai dari membaca buku,, (lupa judul bukunya,, he he,, sekarang udah inget, judulnya “Ibuku Guruku” he he 21/10) yang dilanjut dengan browsing sana sini terkait Homeschooling (disela-sela waktu ngantor dulu,,)

Alhamdulillah Alloh pertemukan bunda dengan suami yang bisa dengan cukup cepat menyamakan frekuensi berfikir yang dengan telaten mendengar luapan pemikiran, ide dan cita cita seputar per homeschoolingan (padahal waktu itu belum punya anak,, he,,he,,),, Hmm ini namanya karunia belahan jiwa (bahasa kerennya; soulmate) dari Alloh,,

Dan sampailah kami dengan sepakat bahwa kelak jika Alloh menitipkan kami amanah mengasuh anak kami akan mengambil tanggung jawab mendidiknya ditangan kami sendiri,, (tidak dengan menitipkannya pada sekolah, kecuali jika buah hati kami memutuskan untuk memilih lain yang menurutnya baik untuk kehidupannya,,)

Kami kemudian lebih suka menyebutnya sebagai Home Education atau Home Based Learning,, Pendidikan atau proses belajar berbasis rumah,, karena bagi kami Schooling atau Education terdengar sangat berasosiasi dengan ijazah, atau alat untuk mengukur seseorang, padahal seseorang itu tidak bisa diukur hanya dengan selembar Ijazah,,

Sepanjang proses perjalanan (yang sampai saat inipun masih berproses), kami bersama sama merangkai nilai untuk keluarga kami,, (Karena kami muslim, kami berusaha sekuat mungkin berpatokan pada Qur’an yang mulia,,)

Adanya Azzam (yang merupakan hadiah terindah dari Alloh) lebih membuka mata hati kami, dan juga membuka jalan kami untuk bisa belajar lebih banyak lagi kebaikan,,

Kami hanya ingin bisa berproses bersama,, Kami ingin mengalirkan energi belajar pada Azzam,, Tidak terkotakkan oleh kelas tempat belajar, oleh waktu belajar, oleh kurikulum belajar, ataupun lembaran Ijazah,,

Kami hanya ingin menanamkan semagat belajar berlandaskan kecintaan pada Alloh,, Karena kami sadar kami tidak pernah bisa menebak seperti apa nanti Azzam akan menghadapi dunianya,, Menjadi seperti apapun Azzam nanti, berprofesi apapun Azzam nanti, bagi kami yang terpenting untuk ditanamkan adalah bahwa Azzam (pun kami dua orang tuanya) seorang Mu’min qobla kulli syaiin (sebelum semua predikat ataupun profesi yang lain) dan menanam nilai ini tidak bisa dengan menitipkannya pada orang atau sebuah lembaga pendidikan,,

Menanam nilai kecintaan pada Alloh adalah tanggung jawab kami, kedua orang tuanya,,

Sebab bagi seorang mu’min (menurut keyakinan kami) kesuksesan bukanlah diukur dari apa pekerjaannya nanti, lulusan mana, kekayaan, jabatan atau apapun,,

Menurut kami, kesuksesan “cukuplah” bisa memaksimalkan diri untuk bermanfaat bagi banyak orang (apapun profesinya) dan seburuk apapun ketika kita harus berhadapan dengan ujian dunia (pangkat, harta, tahta, dan wanita -untuk laki laki- ) kami tahu kemana harus menghadapkan wajah dan hati kami dan mengembalikan semua urusan kami yaitu pada Alloh ta’ala,, Karena kami yakin akan ada kehidupan yang abadi setelah kematian nanti,,

Banyak pertanyaan yang dilontarkan teman teman terkait pilihan kami meng-homeschoolingkan Azzam,,

1. Kenapa Homeschooling,,?

2. Apa itu Homeschooling,,?

3. Bagaimana menjalankan Homeschooling,,? (maksudnya menggunakan kurikulum apa dan bagaimana mengajarnya,,?)

4. Dimulai sejak usia berapa Homeschooling,,?

5. Bagaimana nanti ujian dan cara mendapat Ijazah dan legalitas,,?

6. Apa harus memanggil guru kerumah (karena dirasa kapasitas orang tua tidak mencukupi untuk menjadi guru),,?

7. Berapa biaya yang harus dikeluarkan,,?

8. Bagaimanakah anak homeschooling bersosialisasi,,?

9. Bagaimana anak homeschooling bisa menghadapi “kerasnya dunia” sementara mereka (dianggap) tidak pernah keluar dari rumah dan berhadapan dengan “kerasnya dunia”,,?

dan masih banyak pertanyaan yang terlontar dari teman teman (yang mungkin kami juga menjawabnya masih dengan mengutip pengalaman keluarga homeschooler lain karena kami memang belum melaluinya,, karena Azzam pun belum masuk usia sekolah,,,)

Sampai hari ini kami mencoba menjawabnya satu persatu (masih lebih banyak jawaban lisan mungkin,,) karena memang insyaAlloh kami (yang sampai hari ini masih terus belajar), telah melewati pertanyaan pertanyaan itu dan mencari jawab bagi diri kami sendiri,,, Mudah mudahan dengan Izin Alloh, kami bisa menjawab dalam bentuk tertulis,, (walaupun sudah banyak web dan blog para homeschooler yang menjabarkan, insyaalloh kami akan menjawab versi tulisan kami,,)

Diatas semua upaya, kami mengawali langkah kami dengan doa dan memohon penjagaan dari Alloh,, Karena pada Alloh-lah bermuara seluruh kebaikan dan Alloh-lah pemilik diri diri kami,,

Robbanaa bukakan pintu pintu belajar bagi kami,, dan dekatkan kami pada ma’rifah kepadaMu,,

“Robbanaa atmimlanaa nuuronaa waghfirlanaa, innaka “alaa kulli syaiin qodiir,,”  ”Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”

Aamiin yaa robbal ‘alamiin,,,

Dicintai Dengan Sadar,,,

Dicintai sesungguhnya adalah konsekuensi logis dari mencintai,, karena dengan mencintai kita akan dicintai,, Tapi ternyata tidak mudah memahami dan menyadari dua kata mencintai dan dicintai,,

Pada setiap kayuhan biduk,, rasa dari 2 kata itu mungkin mengalami  pasang dan surut,, yang menjadi pengikatnya adalah rasa tenang ketika berdampingan,, Ya,, ketenangan jiwa yang mengikat satu sama lain,,

Setiap kayuhan biduk akan membuat rasa dari dua kata itu berpilin,,, Ya,, berpilin dan mengikat dua orang yang berpasangan,, sehingga yang satu akan menjadi cerminan bagi yang lain,, kalimat yang keluar dari satu orang tidak lagi hanya hasil dari jiwa orang itu tapi dia sudah menjadi cerminan dari pilinan jiwa,,

Begitu kami mungkin belajar memaknai kebersamaan,, Kami satu sama lain sesungguhnya telah saling berpilin,, setiap kata yang keluar dari kami adalah sesungguhnya cerminan dari kebersamaan jiwa kami,, Ya,, jiwa kami telah saling meng-influence,, jiwa kami saling mengenal dan mempengaruhi,, Pilinan jiwa kamilah yang membuat kami tumbuh,,

Pilinan itu masih terus berproses,, memanjang dan memanjang sampai kami bisa memaknai kalimat
“sesungguhnya pasangan itu adalah pakaian bagi pasangannya,,”

Seperti kalimat indah dalam Qur’an Surah  Al-Baqarah : 187, ”…mereka (istri-istri) adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka…”

Bukan,, bukan sekedar menutupi aib,, bukan sekedar untuk menjadi perhiasan,, tapi lebih dari itu,, Sampai apa apa yang tertampak pada diri kami adalah cerminan bahwa kami satu sama lain saling berpilin dan membangun,, Meng-influence satu sama lain dengan panduan Qur’an yang Mulia,,

Robbi,, terimakasih atas seluruh rasa dicinta,, setelah sekian lama terasa sulit mempercayai,, dan tak adil rasanya jika tak jua percaya,,

Lindungi  pilinan jiwa kami Alloh,, Berkahi seluruh proses tumbuh kembangnya,, Semoga ketenangan,ketentraman dan rahmah itu ternaung dalam kasih sayang Mu,,

Bila sulit bagi kami siapa yang lebih mencintai ataupun dicintai, duhai Alloh,, Satu pinta, hidupkan kami bersama sama dan panggil kami bersama sama,, Aamiin yaa robbal ‘alamiin,,

Antara Jajan dan Beli Buku,,,

Tulisan ini ditulis karena bunda kangen sama tetangga tetangga di Depok,,
Satu hari ada beberapa tetangga main kerumah,, Anak anaknya main sama Azzam dan para ibu ngobrol ngalor ngidul (didepan rumah memang ada space kecil yang sering dipakai anak anak tetangga main),,

Sampai satu kesempatan beberapa ibu masuk dan melongok rak buku yang memang ada diruang tamu,,

“Waah buku buku Azzam banyak dan mahal mahal ya,,” seorang ibu berkomentar sambil melihat lihat buku Azzam

“Kalo kita mah udah ga kebeli yang kaya gini nih,, buat jajan aja udah abis,, ” sambung yang lain

“Emang biasanya sehari jajan habis berapa Mpo,,?” Tanyaku pada seorang ibu (anaknya yang kecil seusia Azzam 2 bulan lebih tua dari Azzam)

“Buat si ade aja sehari bisa abis 15 ribu itu belom naek odong odong, buat abangnya ya segitu juga deh paling ayahnya suka nambahin dikit,,” jawab sang ibu

“Oo,,”gumamku
“Azzam mah enak ya, ga kenal jajan,,” sahut ibu yang lain,,
“Yaah sama aja, namanya juga anak anak, lg seneng senengnya ngemil,, Alhamdulillah Azzamnya ngemilnya yang gampang gampang,,” lanjutku

Azzam memang agak beda urusan ngemil, camilan Azzam “cuma” wortel kukus, jagung rebus, labusiem mini kukus, gorengan gorengan yang bunda masak, pisang, Jelly buatan bunda atau camilan yang dibeli diwarung samping rumah (wafer, Gery chocholatos, Bengbeng, Better, biskuat dll) yang mungkin memang tidak sevariatif teman teman seusianya,,

Mungkin memang tidak menghabiskan banyak biaya untuk mengkhususkan “Jajan” sampai hari ini pun Azzam tidak terlalu familiar dengan bahasa jajan dan tidak punya budget harian untuk jajan,, Azzam cukup qonaah dengan makanan rumahan walaupun dia sering lihat anak anak lain membawa uang untuk jajan,, (disamping kontrakan kami ada tetangga yang jual es pop ice dan minuman buah buahan 500 rupiahan dan aneka makanan chiki atau nuget dan otak otak goreng)

Menarik untuk bahan diskusi dengan ayah,, Menurut kami urusan rumah tangga sekecil apapun menarik untuk menjadi bahan diskusi karena ada nilai keluarga didalamnya,,,

Memilih antara mengeluarkan uang untuk “budget” jajan anak atau membeli buku adalah sebuah keputusan keluarga,,  Bunda pribadi merasa heran, bagaimana sebuah keluarga bisa mengeluarkan uang yang (menurut bunda) cukup besar untuk jajan anak sementara merasa berat mengeluarkannya untuk membeli buku,,,

Kalau dilihat buku buku Azzam sebenarnya pun bukanlah buku buku yang “mahal”,, kami memang relatif sering hunting buku buku diskon terutama untuk buku anak,, Buku yang terakhir dibeli Azzam pun adalah hasil “tabungan angpau”nya,, Buku buku Alphabet (English), buku cerita anak anak, Ensiklopedia cilik, dan masih banyak bukupun kami beli dengan kisaran harga Rp 5000 s/d Rp 10.000. Atau buku ensiklopedia yang lebih tebal, educomic, kamus anak kami beli dengan harga tidak lebih dari Rp 50,000,, Kami pun dibeberapa kesempatan sering berjalan jalan ke tukang buku loak untuk hunting buku murah tapi berkualitas,,, Alat bantu belajar membaca dan belajar bahasa Inggris Azzam (yang di toko buku lebih dari Rp 150.000) bisa kami beli dengan harga tidak lebih dari Rp 15.000 (hasil menelusuri bongkaran buku import di pasar pinggir jalan,,,)

Jika dihitung dan dibandingkan dengan uang jajan teman teman Azzam mungkin uang jajan mereka sehari lebih besar dari harga satu buah buku Azzam yang kalau dihitung apabila mereka menghemat uang jajan Rp 10.000 saja perhari mungkin setiap bulan mereka bisa menambah koleksi buku 30 buah buku tiap bulannya,,, Wuaaah pasti koleksinya lebih banyak dari Azzam,,,

Lantas mengapa sebuah keluarga bisa mengeluarkan uang lebih dari Rp 30.000 perharinya untuk jajan (mungkin lebih untuk sebuah keluarga dengan 3 anak) tetapi terasa berat jika harus mengeluarkannya untuk membeli buku,,,??

Inilah yang mungkin kami sebut dengan salah satu nilai keluarga,, Bunda dan Ayah mendidik Azzam untuk tidak malu tidak memiliki uang jajan tetap setiap harinya atau tidak jajan seperti anak anak seusianya dan Bunda berusaha supaya Azzam merasa cukup dengan makana rumahan yang ada,, (walaupun tidak mudah untuk anak seusia Azzam yang sudah terpapar iklan makanan ringan ditelevisi,,,) Disisi lain bunda dan Ayah menanamkan kecintaan terhadap ilmu melalui membaca buku,,, (kadang pun kalau Azzam menabung dan diminta memilih tabungannya mau dibelikan apa, Azzam sering kali memilih buku atau majalah yang diinginkannya,,,)

Kami memang masih belajar,,, belajar untuk membangun sebuah keluarga dengan nilai dan hikmah didalamnya,, Berharap agar Alloh limpahkan kehidupan yang berkah pada kami dan berharap agar Alloh memberkahi kami dengan ilmu yang akan membimbing dan menghantarkan kami menuju tangga Ma’rifah pada -Nya,,, Aamiin yaa Robbal ‘alaamiin,,,

Memilih Buku Untuk Anak,,,

Sepekan lalu kami bertiga ‘jalan jalan” ke Gramedia,, (di Banjarmasin ini tempat refreshing favorit ya memang toko buku,,), Azzam mau membelanjakan uang angpaunya,, he he,,

Di Gramedia Azzam jalan jalan keliling keliling pilih pilih buku,, mulai dari mengambil majalah Cars, majalah **X,, majalah Konstruksi (loh kok konstruksi,,? Iya Azzam pilih majalah sendiri karena Azzam suka lihat gambar gambar alat berat yang ada didalamnya), bongkar bongkar buku mewarnai pesawat tempur, mobil balap, mobil antik, alat transportasi (sambil berlatih membaca sedikit cerita didalam buku), bongkar bongkar dan baca ensiklopedia bangunan (waaah yang ini harganya diluar besaran angpau Azzam) yang Azzam kelihatannya sukaaaaa banget,, dan ngga mau beralih ke buku lain,, pilah pilih ensiklopedi sederhana yang ngga terlalu banyak tulisan dan lebih dominan gambar,, sambil terus komentar, tanya tanya,, dan cerita tentang gambar gambar yang dilihatnya dan ngga capek capeknya ngomong,,,,

Sampai akhirnya Azzam menjatuhkan pilihan (hasil diskusi dan timbang menimbang sama bunda juga,,) pada Buku Seri Sains Dasar nya media Elex Komputindo tentang Energi,,,

Ada beberapa pertimbangan yang bunda sampaikan ke Azzam ,, Pertama Azzam menaruh majalah Cars kembali karena Azzam dirumah sudah punya beberapa majalah dan Azzam juga sudah punya 2 CD cars,,

Azzam meletakkan majalah **X yang didalamnya banyak gambar mobil yang menarik hatinya karena bunda memberitahu bahwa di majalah itu lebih banyak Iklannya dibanding hal hal yang mungkin bisa dipelajari,,,Alhamdulillah Azzam meletakkanya dengan ringan,,

Untuk hal iklan ini memang hasil kebijakan Ayah Bunda (yang InsyaAlloh coba dipahamkan pada Azzam) bahwa iklan itu akan sangat menginfluence Azzam (atau anak anak seusianya dan mungkin juga orang tua dalam memilih sesuatu,, ). Kami berdua memang sedang belajar untuk menanamkan makna “cukup’ dan sederhana (baca; sesuai kebutuhan) pada Azzam,, jadi kami berdua menjelaskan pada Azzam bahwa iklan akan mendorong kita untuk memiliki sesuatu yang mungkin itu bukan kebutuhan kita dan mungkin akan mendorong kita untuk “hidup” berlebihan,, Kami memang sedang belajar untuk tidak menjadi konsumtif walaupun mungkin secara rizqi Alloh mudahkan untuk memiliki sesuatu,,  Alhamdulilah,,, Segala Puji bagi Alloh,, Azzam bisa dilatih untuk tidak harus memenuhi apa yang dia mau,, Kami melatih Azzam untuk menabung dan berinfaq,, menabung untuk memenuhi kebutuhan atau apa yang dia inginkan didunia (ditambah berdoa agar Alloh melapangkan rizqi untuk Ayah Bunda dan Azzam) dan berinfaq untuk tabungannya kelak di yaumil akhir,,

Buku buku yang lain (buku mewarnai yang didalamnya ada sedikit informasi tentang vehicle misal mobil mobil, pesawat tempur, kapal selam, ATV, motor cross dl) Azzam letakkan karena memang dia rasa sudah cukup melihat lihat lihat gambar dan membaca keterangannya dan dirumah juga sudah cukup banyak Azzam dipapar oleh coloring book hasil download dari beberapa web yang dia pilih sendiri (apa yang mau dia warnai),,

Nah pilihannya akhirnya jatuh pada beberapa ensiklopedia yang menurut dia menarik (entah mungkin lebih utama dari gambar atau dari hal yang sudah sering Azzam dengar),, Azzam susah sekali melepas ensiklopedia bangunannya,, tapi karena memang over budget dari uang angpaunya Azzam, bunda memintanya untuk menabung lebih dahulu, akhirnya pilihannya jatuh pada buku Energi,,,

Ada hal yang menarik yang mungkin justru bunda lihat dari orang tua lain yang sama sama memilihkan buku untuk anaknya,,

Bersamaan dengan Azzam ada seorang anak yang mungkin usianya lebih tua sedikit dari Azzam (sekitar 5 – 6 tahunan lah) yang sedang memilih buku Barbie,, (anaknya perempuan)

Tidak berapa lama orang tua anak ini datang dan bertanya apakah anaknya sudah selesai memilih buku,, Sang anak menjawab sudah,,  “Mau buku yang ini”, jawap gadis kecil itu,, Ibunya hanya menjawab “Bener yang ini,,  Barbie Suka Pesta Pernikahan, ya sudah bawa” sahut sang Ibu menanggapi sambil melihat harga, tanpa membuka halaman buku ,,

Bunda terdiam dan sedikit bingung,, Buku Barbie Suka Pesta Pernikahan, Penulis: Mattel, Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Harga: Rp 23.000. Buku yang menarik dari sisi gambar dan juga mungkin harganya “cukup” terjangkau,,

Bukan dari harga yang membuat bunda terdiam,,

Bunda pelan membuka buku dan sekilas melihat isi buku,, Tentang barbie yang menemani temannya yang akan menikah memilih tempat pesta, gaun, dan bunga bunga,,

Bunda berpikir kira kira apa yang akan disampaikan orang tua melalui buku itu ya,, ?? mungkin ada dan pasti ada manfaat misal untuk membuat anak tertarik membaca karena gambarnya indah,, dan anak juga bisa belajar nilai sesama sahabat harus saling membantu,,,

Tetapi untuk anak seusia itu (menurut kami ayah dan bunda) Nilai keluarga itu penting sekali untuk ditanamkan dan BUKU adalah salah satu sarana untuk menanamkan nilai,,,

Untuk anak balita (lagi lagi menurut kami) dia tidak akan mudah begitu saja menyerap nilai yang tersirat, orangtualah yang berperan untuk mendampingi,, Anak akan lebih mudah menyerap hal hal yang terlihat, misal pakaian bagus, kamar bagus, mainan bagus, perhiasan, pernak pernik atau hal hal yang menarik lainnya,, hal inilah yang biasanya mendorong anak untuk meniru dan berusaha memiliki,, Ingin pakaian princess misalnya atau ingin kamar seperti kamar barbie misalnya,, (seperti azzam yang juga suka pernak pernik Mc Queen,,)

Tapi untuk menjelaskan apa itu pesta pernikahan dan hal hal pelengkap pesta pernikahan,,, Apa ya yang akan dijelaskan orang tua pada anaknya,,? atau kira kira nilai apa ya yang akan disampaikan orang tua pada anaknya,,,?

Mungkin disinilah akhirnya kebijakan orang tua mendampingi anak dalam memilih buku bacaan dan juga media yang diaksesnya (televisi, games, ataupun halaman halaman maya) sesuai dengan hal hal yang ingin di tanamkan karena seluruh media itu pada dasarnya adalah SARANA,,

Diatas semua pendapat kami, kami yakin anak tetap belajar jauh lebih banyak dari apa yang dibayangkan orang tua,,

Dan diujung seluruh usaha menanam yang dilakukan kami orang tua,, kami menutupnya dengan doa agar Alloh menjaga Azzam tetap dalam fitrahnya,, Aamiin,,

My Scrapbook,,,

Tiga hari ini bunda lagi semangat semangatnya belajar digital scrapbooking,,, Kalo scrapbooking “original” itu tempel menempel,, Yang digital ini “juga” tempel menempel,, Tapi,, ngga pake kertas,,,,!!

Bunda menjelajah “dunia” digital scrapbooking,,, Walaaah buanyak buanget,,, Mari mulai dari yang sederhana,, Bunda mulai dengan mendownload Photo editing softwere Photoscape. dan mendownload material scrapbooking dari berbagai website,,, setelah googling dan ketemu seabrek abrek yang gratisan,, Bunda memutuskan untuk mendownload di  Shabby Princess.dan Computer Scrapbook , bunda juga download beberapa font dari Sugar Frog Fonts.

Hasilnya,,,, ada di kumpulan my-scrapbook Part of Our Journey

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamiin,,,

Hari Ini, 3 Bulan Yang Lalu,,,

11 Jumadilts Tsani 1432, hari kembalimu pada Rabb Al Malik,, pada Alloh Yang Maha Memiliki,,

Hari ini, 3 bulan setelah pulangmu pada Robbul Fathir,,

Masih tetap tangan tangan kami tengadah memintakan ampunan untukmu,, memintakan kelapangan kubur bagimu dan memintakan kemudahan hisab atasmu,,,

Yaa Rouf,, kasihilah kami,, kabulkanlah doa doa kami,, kabulkan doa doa Azzam yaa Alloh,,

Izinkan cahaya dari doa doa Azzam menerangi kubur eyangnya,, Aamiin yaa robbal ‘alamiin,,


Notes Bunda: Ramadhan,, Jangan Pergi,, Kami tak ingin merugi,,

Ramadhan sudah diharinya yang kelima,,, Tiba tiba saja seluruh rasa sediiih mengalir seolah hendak berteriak,,, Wahai,, Ramadhan,, Jangan pergi,,, !! Jangan berjalan cepat,,, berjalanlah dengan lambat,, Aku ingin merasai tiap detikmu dengan kesadaran penuh,,, Kesadaran untuk mengisi tiap detikmu dengan kebaikan sebaik baiknya,,,

Pagi ini kami berbincang membicarakan mu wahai Ramadhan,, Kami tak ingin merugi,, Sungguh,, Tak ingin merugi,,

Belum lagi kami mengisimu dengan kebaikan kami sebaik baiknya,, Tilawah kami masih sedikit,, Qiyam kami masih belum istimewa,,, Doa kami,, Dzikir kami masih terasa lalai,, Sungguhpun kami tetap berusaha untuk menghadirkan kesadaran diri dan jiwa kami menjalani detikmu,,

Wahai Alloh,, Kami yakin dalam ketidak sempurnaan, ibadah kami tetap tercatat,, Seperti apapun catatan padamu Alloh,, Semoga hanya tercatat pada ‘Illiyyiin sang kitaabummarquum (kitab yang berisi catatan Amal  -QS Al Muthafififiin : 19 – 21-),, Sayangi kami,, limpahkan keberkahan pada setiap detik Ramadhan kami,,yaa  Alloh,,

Aamiin yaa Robbal ‘alamiin,,

Notes Bunda: Menghayati “Kesederhanaan” Wala,,,

Semua orang punya masalah, pasti, Apakah semua orang punya jalan keluar,,,??

Selama seseorang masih merasa menjadi hamba Alloh, maka seharusnya dia tahu kemana harus mencari jalan keluar,,, Seburuk apapun masalah yang harus dihadapinya,, maka, dia tahu kemana dia harus menghadapkan wajahnya dan mengembalikan masalahnya,,,

Seperti 2 ayat “sederhana” yang insyaAlloh pasti dihafal setiap manusia yang masih melakukan sholat (ataupun yang masih mengaku muslim,,)

  إياك نعبد وإياك نستعين    “,,  Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan,,” QS al Fatihah : 5

الله الصمد  “,, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu,,” QS Al Ikhlas : 2

“Sesederhana” itukah Wala,,,??

,,, Ya,,, sesederhana itu,,, Karena Wala pada Alloh sesungguhnya adalah Fitrah Jiwa,,

Fitrah Jiwa manusia adalah pada Tauhidullah yang telah diambil sumpahnya oleh Alloh sebelum ruh manusia dihembuskan pada Jasad

وإذ أخذ ربك من بني آدم من ظهورهم ذريتهم وأشهدهم على أنفسهم ألست بربكم قالوا بلى شهدنا أن تقولوا يوم القيامة إنا كنا عن هذا غافلين

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”, QS Al A’raf : 172

Alastu bi rabbikum? Bala, syahidna (Apakah Aku ini Tuhan kalian? Ya benar, kami menjadi saksi, bahwa Engkau adalah Tuhan kami)

فأقم وجهك للدين القيم من قبل أن يأتي يوم لا مرد له من الله يومئذ يصدعون

Oleh karena itu, hadapkanlah wajahmu kepada agama yang lurus (Islam) sebelum datang dari Allah suatu hari yang tak dapat ditolak (kedatangannya): pada hari itu mereka terpisah-pisah. QS Ar Ruum : 43

Manusia memang tempat lalai dan khilaf,, Selalai apapun manusia, sekhilaf apapun manusia, maka sesungguhnya jiwanya akan tetap menuntunnya kembali pada fitrah,, Selama Alloh masih memberinya waktu hidup didunia,,

Seburuk apapun manusia didunia ini, hukum fitrah masih akan berlaku sampai habis waktu hidupnya,,

Alloh dengan keluasan Rahman dan Rahimnya tidak akan menganiaya hambaNya,, Ketika seseorang yang telah bergelimang lalai sekalipun berhenti sejenak dan mendengarkan suara fitrahnya maka ketika itulah dia dituntun untuk kembali,,, Kembali untuk diizinkan berharap pada Alloh, memohon pada Alloh dan meminta pada Alloh,,

Dan ketika dia memutuskan untuk kembali, maka tidak ada seorangpun yang dapat menghalangi Kasih Sayang Alloh untuknya,,

Karena Alloh mencintai orang orang yang kembali,, Orang orang yang menundukan dirinya dan berharap dihadiahi kehidupan yang baik,,, Seburuk apapun cemooh dan tatap hina manusia lain,,

Wahai,,, Dengarlah panggilan Alloh pada orang orang yang Kembali,,

يا أيها الذين آمنوا توبوا إلى الله توبة نصوحا عسى ربكم أن يكفر عنكم سيئاتكم ويدخلكم جنات تجري من تحتها الأنهار يوم لا يخزي الله النبي والذين آمنوا معه نورهم يسعى بين أيديهم وبأيمانهم يقولون ربنا أتمم لنا نورنا واغفر لنا إنك على كل شيء قدير 

Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”. QS At Tahrim ; 8

Masih mungkinkah manusia menjadi hakim bagi manusia lain,,,?? Masih mungkinkan manusia mencela sementara Alloh mengampuni,,,???

“Robbanaa atmimlanaa nuuronaa waghfirlanaa, innaka “alaa kulli syaiin qodiir,,”  “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”

Aamiin yaa robbal ‘alamiin,,,

Mengalirkan Energi Keutamaan Ramadhan Pada Azzam,,,

Hari ini Azzam “belajar” Shaum Ramadhan,,, Bunda dan Ayah sepakat untuk berusaha sebisa mungkin bisa mengalirkan Energi Keutamaan Ramadhan pada Azzam,,,

Kunci utamanya adalah Ayah dan Bunda harus berusaha terlebih dahulu menjaga dan meraih Keutamaan Ramadhan,,, maka sesudahnya kami yakin Azzam (dengan seluruh potensi kebaikan yang telah sempurna Alloh berikan) akan menyambut dengan Fitrah Jiwanya

Bukan hal yang mudah mungkin,,, tapi seluruh Kebaikan Manusia berada dalam kekuasaan Alloh dan Alloh berhak memberi karunia Kebaikan tersebut pada siapa saja yang Ia kehendaki,,,

“,,,, Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapapun yang Engkau kehendaki. Ditangan Engkaulah segala kebajikan, Sungguh Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu,,” (QS Ali Imran ; 26)

Sebelumnya Bunda dan Ayah sudah berlatih shaum (diRajab dan Sya’ban) dengan menyertakan Azzam,,

Alhamdulillah Azzam belajar dengan cukup sabar walaupun masih rewel haus dan sibuk bertanya kapan boleh minum, tapi untuk ukuran usia Azzam, dia relatif mudah,, Apalagi bunda tau kalo Azzam minum vitamin biasanya dia sebentar sebentar ngemil,,  Alhamdulillah,, Azzam tidak “terlalu” banyak mengeluh,,,

Untuk belajarnya Azzam di Ramadhan ini, Ayah dan bunda membuat catatan catatan untuk Azzam yang sebelumnya sudah diawali dengan membuat catatan untuk Bunda dan Ayah

Alangkah sia sia bila kita melewati Ramadhan ini dengan ketidak sadaran jiwa, dan melewatinya hanya dengan kesadaran tingkat rendah,, mempuasakan perut tanpa mempuasakan jiwa,,

Telah datang kepadamu Bulan Ramadhan bulan yang penuh berkah, Allah meliputi kalian di dalam bulan tersebut, rahmat diturunkan, dosa-dosa dihapuskan dan do’a-do’a dikabulkan. Allah melihat kalian semua berlomba-lomba di dalam bulan itu, maka Dia merasa bangga terhadap kalian dan para malaikat. Maka perlihatkanlah segala macam kebaikan diri kalian di hadapan Allah. Sebab orang yang celaka adalah orang yang terhalang mendapatkan rahmat Allah pada bulan tersebut.” (HR. Ath-Thabrani dan para perawinya tsiqat (terpercaya)/At-Targhib wa At-Tarhib 2/222).

“Barang siapa yang berpuasa di Bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu. Dan barang siapa yang shalat malam di Bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barang siapa shalat di malam lailatul qadar karena iman dan meng-harap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan sia-sia (palsu), perbuatan tak berguna dan kebodohan, maka Allah tidak butuh terhadap puasanya (yang berupa) meninggalkan makan dan minum.” (HR. Al-Bukhari)

Bunda dan Ayah akan berusaha meraih, menjalankan Ramadhan dengan kesadaran akan keutamaannya sehingga energi itu akan mengalir dengan sendirinya pada Azzam

Bunda dan Ayah akan coba mengisi dengan membiasakan kalimat tasbih, tahmid dan istigfar pada Azzam,,, Kami akan mengisi dengan banyak mengucap “Subhannallohi walhamdulillah wa laa illaha ilaa Alloh allohuakbar” disepanjang waktu,,

DiRamadhan ini kami akan berusaha menyempurnakan sholat sholat kami,, memaknai tiap kalimat yang terlafadz ketika melakukan gerakan sholat dan Ayah Bunda insya Alloh akan membantu Azzam untuk bisa memahami makna Sholatnya,,,

Alhamdulillah untuk gerakan Azzam sudah cukup tertib,, Yang perlu diperbaiki adalah Menundukan Kepala ketika Sholat,,, Azzam masih agak sulit menundukan kepala jadinya masih lirak lirik walaupun sudah ngga terlalu sering tengak tengok,,, Posisi kepala ketika sujud alhamdulillah sudah cukup baik tapi masih terus perlu dibuat lebih konsisten,, Posisi kaki di tahiyat yang masih agak susah,,,

Untuk bacaan yang sama sekali belum dihafal adalah doa iftitah,, Untuk bacaan yang lainnya Insya alloh sudah cukup baik dan masih terus dijelaskan makna tiap bacaan,,,

Sekarang Azzam sedang belajar memahami makna bacaan Ruku dan Sujudnya

“Subhannaka Allohumma Robbanaa Wabihamdika Allohummaghfirlii” (Mahasuci Alloh tuhan kami, Segala Puji bagiMu ya Alloh ampunilah aku,,) HR Muttafaq ‘alaih

Di riwayat shaih Bukhari yang Bunda dan Ayah baca, Rasulullah membaca bacaan ini didasari oleh QS An Nasr :3 “,,,   فسبح بحمد ربك واستغفره إنه كان توابا “yang insyaAlloh sudah dihafal Azzam jadi bunda bisa menjelaskan dan mengkaitkannya,,,

Insya Alloh di Ramadhan ini akan terus dicoba memahamkan untuk bacaan lainnya sebisa mungkin,,, Rencananya setelah bacaan Ruku dan Sujudnya lebih baik akan lanjut dengan bacaan I’tidal dan bacaan duduk diantara dua sujud,, Ya Alloh mudahkan kami belajar,,, Aamiin,,

diRamadhan ini insya Alloh akan diusahakan terus untuk memahamkan makna Ibadah mahdhoh yang satu ini (Sholat) bahwa Sholat adalah “Alat Komunikasi Utama” dengan Alloh,, Yang harusnya dikerjakan dengan sesempurna mungkin karena kita memang sedang berkomunikasi dengan Alloh Sang Penuntun Hidup,,,

Alhamdulillah pelan pelan Azzam memahami bahwa Sholat adalah Kebutuhan dan bukan “sekedar” kewajiban,,, Ayah, Bunda dan Azzam lah yang memerlukan sholat agar terus dijaga, dilindungi dan dipelihara Alloh,,,

Ayah dan bunda juga pelan pelan mengalirkan Energi Pengawasan Alloh – Ma’iyatullah Kesertaan Alloh- (dan pencatatan malaikat Alloh) di setiap aktivitas terutama Sholat,,

Ayah bunda berharap Azzam benar benar belajar mendirikan Sholatnya karena merasakan kesertaan Alloh atas dirinya bukan karena takut, atau terpaksa atau karena ayah bundanya,,,,, Jadi dimanapun Azzam sholat, ada atau tidak ayah bunda disampingnya, Azzam tetap melaksanakan sholatnya dengan baik,,, karena Alloh menyertainya,, Aamiin,,, Mudahkan kami yaa Alloh,, Mudahkan kami meresapi kesertaan Mu atas diri kami (Ayah dan Bunda Azzam) sehingga kami bisa mengalirkan energi PengawasanMu pada Azzam,,, Aamiin,,,

Rencana berikutnya adalah mengalirkan Energi keutamaan Ramadhan seperti yang digambarkan di Hadits Riwayat Thabrani,,

Bahwa dalam Bulan Ramadhan bulan yang penuh berkah, Allah meliputi kalian di dalam bulan tersebut, rahmat diturunkan, dosa-dosa dihapuskan dan do’a-do’a dikabulkan. Allah melihat kalian semua berlomba-lomba di dalam bulan itu, maka Dia merasa bangga terhadap kalian dan para malaikat. Maka perlihatkanlah segala macam kebaikan diri kalian di hadapan Allah. Sebab orang yang celaka adalah orang yang terhalang mendapatkan rahmat Allah pada bulan tersebut

Bahwa bulan ini penuh dengan keberkahan, rahmat dan ampunan Alloh dan seluruh orang berlomba lomba untuk melakukan kebaikan,,,

Maka Ayah Bunda dan Azzam akan mengisinya dengan BERDOA,,,, dan berusaha mengisi waktu dengan segala kebaikan yang akan menambah catatan pahala,,,

(Sejauh ini Azzam sudah “kenal” dengan malaikat yang mencatat amal amal baik yang dilakukan Azzam,, Ayah dan bunda menggambarkan bahwa ketika Azzam melakukan kebaikan dan bersungguh sungguh maka malaikat akan mencatatnya dan akan menyampaikannya pada Alloh,,, termasuk jika Azzam sholat dengan asal asalan maka malaikat jadi bingung mencatatnya (walaupun sebenarnya malaikat ngga pernah bingung, hanya sebagai motivasi untuk melakukan kebaikan dengan sungguh sungguh) sebab malaikat dan Alloh lebih suka dan tahu kalau Azzam bisa melakukan sholat dengan lebih baik,,)

Karena Alloh membuka pintu Rahmat yang sebesar besarnya maka Ayah Bunda dan Azzam boleh meminta apaaaa sajaa,,,,

Ayah, Bunda dan Azzam bisa berdoa sebanyak banyaknya,,, Meminta sebanyak banyaknya,,, Meminta apaaaa ajaaaa,,, Meminta untuk disayang, dilindungi, dicintai dan diberkahi,,,

Azzam boleh berdoa apaaaa aja,, “doa Azzam di subuh tadi (seperti doa ala Azzam hari hari sebelumnya Doa Azzam ) ditambah Azzam minta dimudahkan belajar shaum Ramadhan dan diberikan Ramadhan yang berkah, supaya tertib shalat, dimudahkan supaya nurut ayah bunda , ngga malas baca buku iqro, dan supaya bisa belajar berkata yang sebenarnya (bahasa lain dari tidak berbohong),,,

Hari ini kami Ayah Bunda dan Azzam mulai berlomba lomba mengisi waktu dengan Kebaikan se baik-baik nya,, Kami berlomba lomba mendapat pahala dari Alloh,, Ba’da sholat subuh tadi Bunda mengajak Azzam untuk berlomba mengejar pahala tilawah seperti Ayah yang sudah lebih dahulu tilawah Quran sebelum sahur,, Alhamdulillah Azzam mau membaca buku Iqro dengan semangat 45 dan terus berkata “aku mau dapat pahala yang buanyak,,,!!”

Semoga kita bisa selalu bersemangat beribadah ya Nak,, terutama di Ramadhan ini,,,

Semoga Alloh limpahkan kebaikan pada Ayah Bunda dan semoga Alloh mudahkan kami untuk bisa mengalirkannya pada Azzam,,

Ya Robbi seluruh keberkahan hidup hanya milikMu yang mudah Engkau berikan untuk siapapun yang Engkau kehendaki,,, Pilih kami untuk menjadi layak diberkahi Robbi,, Ampuni dosa dosa kami,, Kasihani kami,, Mudahkan kami untuk belajar Alloh,,,, Aamiin Allohummaa Aamiin,,,

 

“Mengenalkan Alloh pada Azzam = Mengeluarkan Fitrah Jiwanya,,,”

Mengenal Alloh dan Kebutuhan pada Alloh adalah Fitrah,,,,

Fitrah manusia adalah terhadap ketundukan pada Alloh,,,

Fitrah anak pun tunduk pada Alloh karena jiwa manusia hakikatnya adalah tunduk pada Alloh,,,

Mengenalkan Alloh pada Azzam adalah mengasah dan mengeluarkan potensi ketundukan jiwa Azzam yang sesungguhnya adalah telah menjadi fitrah jiwanya,,,

Mengeluarkan fitrah jiwanya pada kebutuhan akan ketundukan pada Alloh Subhanahu wata’ala,, Sehingga seluruh Ibadah mahdhoh dilakukan dengan kesadaran jiwa pada kebutuhan akan Alloh,,,

Sholat, Do’a, membaca dan mempelajari Al Quran, Shaum, Infaq ,adalah kebutuhan manusia,,, Kebutuhan Ayah, Bunda, Azzam dan seluruh makhluq di semesta,,, Karena kita yang membutuhkan Alloh,,,, Membutuhkan Perlindungan dan Penjagaan dari Alloh,,,Membutuhkan Keberkahan hidup dari Alloh,,, Membutuhkan kasih sayang Alloh,,,

Alloh yang menciptakan manusia, Alloh lah yang menetapkan kebutuhan jiwa manusia,,, maka Alloh memberikan sarana untuk memenuhi kebutuhan jiwa manusia lewat ibadah mahdhoh (ibadah utama),,,

Sholat dan doa adalah kebutuhan manusia,, Alloh memberi sarana untuk tunduk dan meminta,, Al Quran adalah kebutuhan manusia,, Alloh memberi sarana untuk memandu manusia agar bisa mencapai keberkahan hidup,,,

Seperti itulah fitrah jiwa Azzam ditetapkan Alloh,, Kami, dua orangtuanya lah yang dipercaya untuk bisa mendekatkan Azzam pada fitrah jiwanya,,

Tidak sulit (InshaAlloh), karena kebutuhan akan Alloh adalah kebutuhan jiwa,, Bukan hanya kebutuhan jiwa Azzam tapi juga kebutuhan kami dua orangtuanya,,, Tidak sulit harusnya bila manusia tidak mendustai fitrahnya,,,

Lantas bila ada orangtua merasa sulit mengenalkan Alloh pada anaknya, dimana letak Kesulitan (kalau tidak bisa dikatakan masalah)-nya,,,??

Menanamkan kesadaran kebutuhan pada Alloh sama dengan mengeluarkan Potensi (Ketundukan) Jiwa,,,,

Menanamkan kebutuhan pada Alloh adalah Dasar,,, Bukan menjejali terhadap sebuah “Kewajiban Ibadah” tanpa memahami Makna,,,

Bukan mendoktrin atasnama IBADAH,,,, Karena Ibadah adalah Kebutuhan jiwa bukan Doktrinasi,,,

Ketika semua Ibadah mahdoh adalah kebutuhan,, maka InshaAlloh akan mudah mendorong jiwa untuk melakukan hal hal yang akan memenuhi kebutuhan jiwanya,,,

Mengajarkan Azzam melakukan ibadah mahdoh adalah mendorong Azzam untuk memenuhi kebutuhan jiwanya,,,

Mendorong Azzam untuk membaca Iqro karena Jiwa Azzam membutuhkan Al Quran sebagai pedoman hidup dan sumber segala sumber Ilmu,,,

Mendorong Azzam untuk sholat dan berdoa dengan tertib karena sadar akan kebutuhannya pada Alloh,,

Mendorong Azzam untuk melakukan “memilih” sesuatu yang akan dilakukannya karena memang sesuatu itu lebih bermanfaat untuk dirinya,,,

Memilih untuk belajar membaca Iqro (yang menjadi awalan untuk bisa membaca Al Quran) dibanding main mobilan,,,

Menjelaskan bahwa ketika Azzam senang membaca ensiklopedia dan mempelajari tentang alam semesta,, sesungguhnya Ilmu tentang Alam semesta itu tertuang sempurna di Al Quran karena Alloh yang menciptakannya,, Maka Azzam perlu untuk belajar Iqro untuk bisa membaca Al Quran,,

Menjelaskan pada Azzam ketika dia senang main games dan tidak harus disuruh untuk main maka seharusnya ketika Azzam senang Sholat dan berdoa maka dua kegiatan itu akan dilakukan dengan semangat dan tertib juga tanpa disuruh,,,

Begitu juga berinfaq,,, Mengenalkan berinfaq pada Azzam juga tidak sulit,, (Alhamdulillah,,) bahwa dengan berinfaq kita akan mempunyai tabungan di Syurga dan ditempat terbaik itu Azzam bisa meminta apaaaaaaaa saja yang diinginkannya dan Azzam juga bisa meminta apa apa yang tidak bisa didapatnya didunia,,,

Azzam (mungkin sama dengan anak anak seusia lainnya) seringkali juga tergoda dengan mainan mainan yang hargaanya mahaaal (menurut ukauran ayah dan bunda,,,) seperti yang terbaru ini Azzam kepingin mainan mobilan mc Queen seharga Rp 130.000 (1 mobil),,, Bunda dan Ayah menjelaskan harga sebesar itu terlalu besar untuk sebuah mainan,,, walaupun Azzam berkeinginan untuk menabung dan bisa membeli mobil yang dia inginkan dengan uang tabungannya (akan makan waktu lamaa mungkin ya menabungnya,,,)

Alhamdilillah Azzam tetap mau mengeluarkan infaq dari tabungannya setiap sholat Jumat dan tidak merasa berat untuk mengurangi tabungannya,,, Tanpa Iming iming Material dari Ayah bunda,,,,

Ayah dan bunda memang mengiming imingi dengan sesuatu,,, Ya,, Ayah dan bunda menyampaikan bahwa Alloh akan melipat gandakan rizqi orang orang yang berinfaq dan Alloh menyediakan juga mengabulkan apa apa yang diinginkan oleh orang orang yang berinfaq di syurga nanti,,,

Hasilnya Azzam senang berinfaq supaya nanti dia di Syurga bisa minta mobilan Mc Queen sama Alloh,,,, Ah,,, Subhanalloh,,,

Untuk shaum,, Ayah dan bunda masih berusaha untuk melatih Azzam,,, Tanpa material reward,,, bahwa Shaum adalah kebutuhan manusia,, dan reward yang didapat adalah janji untuk bisa melihat langsung “Wajah Alloh” di Syurganya Alloh nanti,,,

Mendorong Azzam untuk memenuhi kebutuhan jiwanya dengan senang hati dan tanpa paksaan tidak harus dengan Reward materi,,,

Sebab pada ujungnya Cinta dan Perlindungan Alloh pada kami jauuhhh lebih berharga daripada MATERI,,,,

Hal itu semoga lekat pada kami Ayah dan Bunda Azzam sehingga mudah pada kami untuk mengalirkan Energi ketundukan Pada Alloh kepada jiwa Azzam,,, Kami sadar kamilah yang harus lebih dahulu “Mengenal” dan “Tunduk” pada Alloh Robbul Izzati,,,

Nak,, Bunda dan Ayah pada akhirnya “Hanya” terus menanamkan kebaikan, menyirami dan memupuk,,,karena kau adalah benih yang suci yang diamanahkan pada kami…

Seluruh kebaikan atas Azzam adalah Rizqi yang Alloh karuniakan untuk Azzam,,,

Akan ada doa kami selalu,,, Semoga Alloh memberkahi kehidupan Azzam dan memilih Azzam untuk diCintai,,,

dan semoga Alloh mengabulkan seluruh doa doa Azzam,,,, Aamiin,,,

Didepan Makam Itu,,,

Assalamaualaikum yaa Ahlul kubur,,, sapa kami ketika langkah kami masuk dalam kompleks makam itu,,

Didepan pusara makammu bapak,,,

Tak ada kata kata kecuali lirih doa Azzam disamping makammu,,,

Tak ada kata kata,,, kecuali gemuruh doa dalam hati hati kami,, memenuhi seluruh rongga sanubari kami,,,

Tak bisa kami cium lagi tanganmu bapak,, Tak bisa lagi kami lihat senyummu menyambut,,,

Tapi kami tahu, malaikat Alloh menyampaikan berita kedatangan kami,, Seperti hari kepergianmu dan pemakamanmu bersama derasnya hujan,,, Saat itulah malaikat Alloh menyampaikan padamu betapa seluruh airmata cinta kami menyertai kepergianmu,,,

Tak perlu kata kata lagi bapak,, Sebab cinta dan penerimaanmu telah sempurna kami rasakan,,,

Kau dan seluruh keikhlasanmu dalam menerima kami tidak akan pernah terganti,,,

Tidak akan pernah terganti Bapak,, Oleh siapapun,,,

Titip bapak pada Mu Alloh,, Engkaulah sebaik baik penjaga dan sebaik baik pemberi sayang,,,

 

Mengenangmu,,,

Sepekan setelah pergimu bapak,,, Masih belum kering air mata,,, Mengenangmu,,,

Terbawa pada ingatan ketika kaki ini meninggalkan rumahmu,,, Seluruh kalimat yang tertuang lewat tatapmu bapak,,  Tatap cintamu,,

Betapa kau berusaha menelpon dan mencari tahu dimana kami berada dan bagaimana cara kami hidup,,,

Aah bapak,, betapa kasihnya kau,,, seperti apapun orang tak peduli bahkan mencemooh kami,,,

Terbawa pada ingatan 2 tahun lalu,, Resahnya engkau bapak, bagaimana cara mengirim sepeser dua peser rupiah untuk membelikan susu cucumu,,, “Ini ada uang untuk beli susu,, harus dititip siapa?” ujarmu,, “Bapak ngga bisa keluar,,”,,

Aah bapak,, betapa sayangnya kau,,, “Jangan khawatir, ada uang untuk beli susu Azzam,,” jawabku menahan tangis,,,

Seperti setahun yang lalu bapak,,, Saat suaramu masih bisa kami dengar,,, Saat Syahadahmu masih jelas terlantun dibimbing oleh orang yang menurut banyak orang menjadi penyebab sakitmu,,,

Tatapmu bapak, penuh bahagia menyambut kami di tempatmu berbaring, hari itu masih kau sentuh Azzam, masih terpancar bahagiamu ketika bibir Azzam menyentuh pipi menciummu,,

“Naik apa tadi” lirihmu bertanya,, “Naik kereta bapak, langsung kesini,,,”,,, jawab kami

Tanpa bosan kau tatap Azzam,,, lagi lagi kau berujar “saya ngga punya uang,,,” ,,, “buat apa,,,?” tanyaku,,, “Buat beli roti buat Azzam,,,, Azzam dikasih makan yang baik ya,,”,, tangisku meledak tanpa kata kata,,,

Setelah hari itu bapak,,, Tak ada lagi kalimat,,, Hanya Alloh yang menghubungkan hati,,,

Sampai hari pergimu bapak,,,,

Hari ini pun bapak,, Berharap Allohlah yang menghubungkan kita,,,

Ya Robbi,,, Atas besar kasih bapak pada kami,,,, Kasihani bapak Alloh,,,

Atas besar cinta bapak pada kami,,, Cintai bapak Alloh,,,

Atas besar pengampunan bapak pada kami,,, Ampuni bapak ya Alloh,,,

Allahummaghfirlahu warhamhu wa afihi wa`fu anhu

Aamiin ya robbal ‘alamiin,,

Pulang Pada-Mu,,, Alloh,,,

إِنَّ لِلّهِ وَإِنَّ إِلَيْهِ الرَاجعُوْنَ

“To Alloh we belong, and to Him is our return” (QS 2 : 156)

Bapak sekarang sendiri Alloh,,

Ditempat yang asing, yang belum pernah dikunjungi ataupun dibayangkan sebelumnya,,

Takut, gemetar, menunggu malaikat-Mu membawakan catatan dan bertanya,,,

Ya, malaikat-Mu, makhluk yang belum pernah bapak lihat sebelumnya,,, Jangankan melihat mungkin terbayang seperti apa wujudnya pun tidak,,, Tapi sekarang bapak harus berhadapan dengan malaikat-Mu,, suka ataupun tidak,,,

Takut,, amat sangat takut,,, Jaaaauuuuhhhh lebih takut daripada menghadapi ujian paling berat sekalipun yang pernah ditemui sepanjang waktu hidup,,,

Jasadnya memang ramai dikunjungi manusia yang mengantarnya kekubur, tapi ruhnya sendiri,,, Ya sendiri dan menanti waktu untuk bertanggung jawab,,

Tidak lagi bapak hirau pada apapun yang tertinggal didunia,,,

Bapak sekarang sibuk,,, Sibuk dengan rasa takutnya dan sibuk dengan jawaban yang harus diberikannya pada malaikat-Mu

Ya,, Bapak telah pulang,,, Kembali pada-Mu Alloh,,, Kembali tunduk pada Robb yang menciptakannya,,,

Seperti apakah rasa yang dirasai oleh bapak sekarang Alloh,,,??

Izinkan kami menemaninya,,,

Kami anak dan cucunya ingin menemaninya dengan doa,,, Doa yang semoga bisa menjadi cahaya penerang kuburnya,,, Doa yang dengan izinMu semoga bisa menjadi pelancar jawaban atas seluruh pertanyaan malaikat-Mu,,,

Kami ingin menemaninya dengan doa,,, sampai kami semua kembali pada-Mu,,,

Ampuni dosa dosa kami sehingga kami pantas berdoa pada Mu,,, Robbi,,,

Izinkan kami berdoa yaa, Alloh,,,Izinkan malaikat-Mu membawa doa doa kami menuju Arsy-Mu yang Agung,,

Izinkan doa kami menemani bapak dalam kubur,,, Kasihani bapak yaa Alloh wahai Robb yang Maha Pengasih,,, Ringankanlah hisab bapak,, Ampuni dosa dosa bapak,,, dan lipatgandakanlah pahala atas kebaikan bapak,,,

Allahumaghfirlahu warhamhu wa afihi wa`fu anhu,,

Aamiin,, yaa Robbal ‘alamiin,,,

Ahad, 11 Jumaadits Tsani 1432H

“Games Sebagai Sarana Untuk Belajar”

Sudah hampir sepekan ini Azzam main mobilan online di http://disney.go.com/cars/ ,,, Azzam memang sukaaaa banget sama film Disney/Pixar yang satu ini,, “The Cars,,,”

Azzam menjelajah halaman ke halaman dan menikmati gambar gambar karakter mobil mobil favoritnya,,,

Puas menjelajah gambar, parkirlah Azzam kemudian di halaman terfavorit,,, “Games,,!!” http://disney.go.com/cars/#/games
Sampailah Azzam memilih mau main  World of Cars ,,, Bunda membantu Azzam melewati step step awal sebelum main,,, Azzam terlebih dulu harus login untuk membuat mobilnya sendiri,,,

Luar biasa susaaaahh,,, bukan karena stepnya yang susah,, Tapi game ini perlu koneksi internet yang sangat stabil,,,!!! Jadi berkali kali gagal karena koneksi internetnya amat sangat buruk,,,

Sampai akhirnya,,,,,

Ta,,,, da,,, Ini dia mobil Azzam Little Monsterracer No 18,,,,sampai setelah mobilnya siap pun Azzam berkali kali gagal main karena koneksi internetnya jelek,,, Jadi Azzam harus belajar bersabar menahan keinginannya untuk main,,,

Setelah melalui penantian loading yang panjang, akhirnya,,,Azzam sangat sangat menikmati mainnya,,,, azzam menjelajah aneka fields,, dan terus asik meningkatkan scorenya,,Sampai hari ini pun Azzam masih main lagi, main lagi, main lagi,,,, Kalo pas loadingnya sulit, Azzam “belok” sedikit ke games yang lain,,, masih tetep,, gamesnya The Cars,,,,

Azzam nyobain game  Flo 8 Cafe   (game menampung oli sebanyak banyaknya dari pompa yang mengeluarkan oli dan mengisi tabung oli yang kosong,,,)

Azzam juga asik mencobai game Luigi – Guido’s Tire Stacking (game menangkap ban seeee banyak banyaknya,,,) Azzam main berulang ulang loh,, dan ternyata pas bunda yang nyoba,, Bunda yang kalah sodara sodara,,,!!Dan ini nih,, Game favoritnya,,,!! Desert Dash (Racing game,,, Azzam jadi Mc Queen, yang balapan sama Dinoco, Chick Hicks, Kabuto, dll,,,)

Azzam terus bersenang senang dengan gamesnya,,, Sampai finish, balapan lagi, finish, balapan lagi,, lagi, lagi,,

Tapi apa ayah sama bunda ngga takut kalo Azzam nanti jadi nyandu Games,,,???

Hmmm, engga kok,,,

Insya alloh Azzam anak yang mudah untuk di beri pengertian,, kapan waktunya Azzam boleh ber games ria dan kapan waktunya harus berhenti,,, dan sampai hari ini ternyata Azzam bisa belajar amat banyak dari games yang dimainkannya,,,

Buat ayah dan bunda, memberi pengertian dan pemahaman menjadi sangat penting,,, Bukan sekedar “melarang” tanpa penjelasan,,

Bahwa ada dampak buruk dari games ataupun sekedar berlama lama di depan laptop itu benar,,

Games bisa sangat menyita waktu apalagi yang dimainkan tanpa tahu pelajaran yang bisa diambil dari games (walaupun hanya sekedar berkreatifitas) dan ketika sudah berlama lama didepan laptop akan sangat berpengaruh buruk pada mata Azzam,,, Kami menjelaskan semua ini pada Azzam dan Azzam Alhamdulillah mudah sekali mengerti,,,

Sejauh ini bunda masih terlibat dalam pemilihan games games yang dimainkan Azzam,, dan Azzam juga mudah untuk diberi masukan jika ada games yang ingin dibukanya tapi bunda rasa Azzam tidak bisa mendapat “pelajaran” dari games itu,, Bunda biasanya memberi alternative games yang bisa dimainkan Azzam berikut hal hal yang bisa dipelajari,,,

Atau kadang setelah main games pun bunda tanya sama Azzam apa yang dia dapat dari games yang dimainkannya dan azzam sudah cukup mengerti bahwa katika dia main, dia sebisa mungkin bisa belajar sesuatu,, Apapun itu,,, Karena bunda menjelaskan bahwa selain menyenangkan,, Games itu adalah alat untuk belajar,, jadi Azzam pelan pelan sudah terbiasa dengan gaya belajarnya yang bisa memanfaatkan fasilitas apa saja untuk belajar,,,

Pada beberapa games pun, yang bunda anggap Azzam tidak belajar apapun,, ternyata, Azzam tetap bisa memanfaatkannya untuk belajar,, Seperti game Glinx (dari Game House yang di install di laptop),, satu hari Azzam main dengan inisiatifnya sendiri,, bunda membebaskannya main dalam jangka waktu tertentu dan ternyata Azzam memilih “iseng iseng” game yang belum pernah dimainkannya (namanya juga Azzam, buat urusan game dia memang suka coba coba,,),,

Bunda pikir waktu itu, yaah biar deh cuma sebentar buat ngisi waktu Azzam main games bebas “tanpa belajar sesuatu”,, Ternyata ditengah tengah main, bunda tanya, “Azzam belajar apa,,??” ,, “Ini aku lagi menghubungkan bentuk bentuk yang sama, segi empat ketemu segi empat yang warnanya sama,,,,pokoknya harus cari yang bentuk dan warnanya sama terus disambung sambungin,,,,,” papar Azzam,,,

Waah Subhanalloh,, Bunda terkaget kaget,, ternyata “semangat belajar” lewat game bisa Azzam serap,,,

Hmm, iya nak, maaf ya,, kadang kadang bunda meng under estimate sesuatu bukan menjadi alat untuk Azzam belajar tapi ternyata Azzam, dengan kemampuan positif yang sudah Alloh Karuniakan bisa mengambil pelajaran dari alat belajar itu,,,

Dan maaf juga, kadang kadang bunda masih melemahkan semangat menyerap Pelajaran yang sudah Alloh karuniakan pada Azzam padahal Alloh sudah bekali Azzam dengan Kemampuan Belajar yang Luar Biasa,,,

So,,, Selama masih bisa mengambil panyak pelajaran dari Games,, dan selama games bisa dijadikan sebagai alat untuk belajar,, bunda masih akan membebaskan Azzam menikmati masa kanak kanaknya dengan ber games ria,,, InsyaAlloh bunda percaya pada Azzam,,,

Enjoy your games and happy learning son ,,,

Belajar untuk Kebahagiaan,,

Dua hari ini Azzam melakukan aktivitas seperti biasa,,, Main, main, main, membaca majalah, membaca mini ensiklopedia, menggambar, belajar berhitung dengan media apa saja (mainan mobilnya, pensil warnanya, pokoknya apaa aja yang bisa di hitung,,),mengerjakan (limited daily practice) IXL Math,  berlatih iqro (karena sudah sampai ي, dan tinggal review Iqro 1) dan tambahan aktivitas baru mencoba menulis Arabic alphabet (baru sampai ت)

Seperti biasa bunda menemani Azzam di hampir sebagian besar aktivitasnya,, Tapi ada hal besar yang membuat bunda amat bersyukur,,

Ada kesadaran penuh selama 2 hari ini (Alhamdulillah, segala puji hanya milik Alloh) bahwa bunda ingin mengajarkan Azzam (apa apa yang bunda rasa berguna bagi Azzam) adalah untuk Kebahagian Azzam sendiri,, bukan untuk “sekedar” kebanggan dan membuat senang Ayah Bunda, bukan untuk supaya dipuji Ayah bunda dan yang terpenting adalah bukan untuk supaya Lepas dari Kemarahan Ayah Bunda,,,

Energy ini mengalir penuh selama “setidaknya” beberapa hari ini dan bunda berharap Azzam bisa menyerap energy bunda,,,

Bunda ingin Azzam belajar dengan bahagia,, karena Azzam sadar dan bisa merasakan bahwa dia belajar untuk kebaikan dirinya dan bukan karena Paksaan Ayah Bunda,,,

Insha Alloh masih amat panjang perjalanan kita nak,, dan Bunda bersyukur kesadaran ini Alloh tanamkan dalam hati bunda di kecilnya Azzam,,

Bunda bersyukur nak, karena menjadi ibu untuk Azzam adalah kesempatan belajar besar yang Alloh Rizqikan untuk Bunda,,,

Mari sama sama belajar nak,, semoga Alloh membukakan seluruh pintu Rahmah-Nya,, Aamiin,,

Notes Bunda: Rumah Tangga Palsu,,,

Beda dengan tulisan Ayah yang indah indah sebelumnya tentang apa yang disebut sebagai RUMAH TANGGA itu, malam ini mau menulis tentang sesuatu yang mungkin “Tidak terlalu Indah”,,

Rumah Tangga itu adalah tempat dimana 2 orang yang Memilih untuk hidup bersama itu bisa merasa TENANG terhadap satu sama lain,,,

Ya tenang karena tidak perlu menjadi orang lain,,, Merasa aman karena tidak harus berpura pura terhadap segala kelebihan dan kekurangan,,,

Tapi bagaimana bila didalam sebuah Rumah, penghuninya harus bersembunyi sembunyi untuk melakukan Sesuatu Hal karena Takut Pasangannya MARAH,,,??? Lantas dimana Tenang dan Aman Berpasangan,,??

PALSU,,,!! Ya hanya satu kata, RUMAH TANGGA PALSU,,,

Bukan Rumah Tangga bila ada ke Tidak Terbukaan,,, (Sekecil apapun,, Atas dasar apapun),, bukan rumah Tangga namamya,, Entah harus diberi nama apa, kumpulan manusia mungkin,, I don’t have any words to explain

Tak Perlu terlalu MULUK dengan SAKINAH MAWADAH DAN RAHMAH,,, semua tidak akan sampai,,,!!!

Lantas tidakkah kita mengambul pelajaran,,,?? Pelajaran dari Badut Badut konyol yang mengganggap Rumah Tangganya Bahagia padahal didalamnya terjadi tipu menipu karena merasa tidak aman dalam berterusterang pada pasangannya,,,?!?!?!

Membangun Ketahanan Belajar, Bukan Menjejali,,

Euforia mungkin ya,, Ya, beberapa hari terakhir bunda banyak mengevaluasi proses belajar online Azzam,,

Diawali dari begitu buanyaknya open resources HS yang bunda dapat baik dari Milis Sekolah Rumah, Milis International Home Schoolin Ummis (IHSU) atau yang bunda browse sendiri membuat bunda rasanya mau mengajak Azzam buat mencooobaaa semuuuaaannyyaaa,,, Ditambah lagi memang Azzamnya juga “grapyakan” suka eksplore sana sini, buka macam macam web, coba sana sini, main games sana sini,,

Sampe di satu saat yang bunda sendiri ngga sadar waktunya kapan, bunda ngerasa harus mengarahkan Azzam dengan “Lebih” terarah,,

Sebenernya selama ini juga bukan tanpa arah,, tapi bunda ngerasa harus dibuat lebih terarah lagi aja,,,

Selama ini setidaknya 6 bulan terakhir, sejak Azzam mulai akrab dengan belajar online, bunda tetap punya record untuk hal hal atau materi materi apa yang sudah dipelajari yang kalo ditanya untuk sekedar review ke Azzam, Azzamnya juga masih ingat sebagian besar apa apa yang sudah dia eksplore, bahkan ingatan Azzam seringkali lebih kuat dari ingatan bunda, tapi bunda kok ngerasa masih “acak acakan” dan belum tersusun rapi jadi belum terasa maksimal pemanfaatannya,,

Banyak web web resources yang sudah dibuka secara acak dan biasanya diambil secara tematik tapi belum dieksplore lebih dalam,, Azzam sudah main edugames disana sini tapi belum terrangkum secara tematik Azzam bisa belajar apa dari games games itu,, Yang menurut bunda kalo bisa dieksplore maksimal games gamesnya mungkin lebih bisa dimanfaatkan pertematik untuk bisa belajar sebuah tema dengan lebih kuat,, (Waduh dasar otak kiri niih bundanya,,)

Well, make it more organized bunda,,

Kita coba ya Nak,, Kita eksplore sedalam dalammya -sesuai kemampuan Azzam pastinya- web web yang sudah kita telusuri supaya kita bisa memanfaatkan secara optimal tiap resources yang ada (baik per Web maupun per tematik),,
Azzam sudah memulainya dengan Starfall,, ayo kita lanjut dgn Mightybookjr,,,

Ayo sama sama bersabar dalam belajar ya Nak supaya energi belajar kita mengalir terus menerus,, Karena bunda ingin kita bisa terus selalu bersemangat dalam belajar,, Semangat yang mengalir terus menerus,bukan semangat yang hanya tinggi di awal, kelelahan di satu titik dan kemudian berhenti,, Saling mengingatkan ya Nak,,

Anyway, actually bunda tetap yakin sepanjang proses belajar yang sudah kita lewati De, Azzam InshaAlloh sudah belajar amat banyak dan ngga ada yang sia sia,,
Semoga Alloh membukakan seluas luasnya pintu belajar untuk kita ya Nak,, karena belajar adalah Ibadah pada Alloh,, dan Ilmu adalah bagian dari RIZQI yang telah Alloh tetapkan bagi manusia,, Aamiin,,

Belajar Apa Saja, Dimana Saja dan Kapan Saja,,

Bagi kami yang menganggap bahwa tidak ada batasan yang disebut “kelas” untuk belajar, maka class room bagi kami tersa amat sangat ‘Luas”, Ya, semesta ini adalah kelas kami untuk belajar bukan saja hanya untuk dipelajari,,

Nafas belajar kami ada dimana saja dan kapan saja,,

Dari atas motor (yang biasa mengantar kami) kami belajar mengamati bagaimana Alloh menghamparkan bumi ini,, dari atas motor juga kami ngobrol, berdiskusi, cerita, tertawa, mengamati, yang seluhnya adalah proses belajar,,

Di atas motor kami belajar bersyukur, belajar bersabar, belajar berdisiplin, mengamati dan berdiskusi tentang apaaa saja,, Tentang pohon, burung, sampah, sungai, drainase yang mampet, banjir air pasang, elang, rambu lalulintas, orang orang yang bermobil, berjalan kaki, berjualan, bekerja, mengorek sampah, orang orang yang membahayakan dirisendiri dan orang lain karena sms atau telpon saat berkendara,,, Kami belajar amat sangat banyak,,

Kami memang berusaha merasai semangat belajar dan membangun semangat belajar untuk Azzam,, dan berharap semoga energy belajar ini bisa terus tumbuh dalam mencari Ridho Alloh,,,

Azzam juga mulai bisa merasai belajar dimana saja,, Azzam belajar di atas Metromini yang penuh sesag dan ugal ugalan, Azzam belajar didalam angkot (yang ngetem lama sekali karena nunggu penumpang),  Azzam belajar di bandara, belajar di atas Pesawat yang ini dengan serunya Azzam memperhatikan awan awan yang sebelumnya hanya dilihatnya di ensiklopedia,,), Azzam belajar di atas kereta Gajayana,,,

Azzam juga belajar di atas Ojeg,,!! Tapi yang ini seru,, karena Ayah menyewa 2 ojeg tetapi kami naik dalam satu ojeg sementara 2 tukang ojeg pemilik motornya saling berboncengan dan mengawal kami dari belakang,,,

Subhanalloh, Alhamdulillah,, segala Puji bagi Alloh yang menghadiahi kami kesempatan untuk Belajar,,,,

Belajar itu Anugrah, Belajar itu adalah sepanjang hidup, belajar itu membahagiakan bukan membebani, belajar itu kesenangan bukan paksaan, belajar itu adalah memahami hakikat bukan mendoktrinasi, belajar itu adalah semangat mengeluarkan potensi kebaikan bukan mentargetkan hasil, belajar itu adalah ibadah pada Alloh Ta’ala,,,

Pelan tapi pasti Azzam akan mengadopsi SEMANGAT,,,
Ayah dan Bunda  harus CINTA BELAJAR kalo mau Azzam bisa tertular SEMANGAT BELAJAR,,,
Azzam akan menyerap energi dari proses BELAJAR yang AYAH BUNDA LAKUKAN bukan dari apa yang Ayah Bunda PERINTAHKAN,,,
InshaAlloh dengan Doa yang ga pernah putus akan ALLOH bukakan seluas luasnya PINTU UNTUK BELAJAR,,,

Robbanna,, izinkan kami untuk bisa Tumbuh dan Berkembang Bersama dan mudahkan kami agar bisa terus belajar dengan Bahagia,,,   آمِيْنَ آمِيْنَ .يَارَ بَّلْ عَلَمِيّنْ  ,,,

Bersosialisasi,,,??? Siapa Takut,,,!!!

This slideshow requires JavaScript.

“Azzam mau di sekolahin dimana,??” , “Azzam mau ikutan PAUD,,??, “Azzam dimasukin ke TPA… Aja disana baguss,,!!”

“Engga, Azzam Insha’Alloh Sekolah di Rumah aja,, Home Schooling,,”

“Loh nanti ngga punya temen dong,,”, “Terus nanti azzam temennya siapa,,??”,,,, “Gimana nanti Azzam bersosialisasinya,,,??”

Pertanyaan yang paling sering dilontarkan teman teman yang mengetahui keputusan kami meng – Home Education – kan Azzam,,

Hmm, bagi teman teman yang memang terpola bahwa Home Schooling adalah Sekolah yang dipindahkan kerumah, pertanyaan itu terdengar Wajar , karena Sekolah yang dibayangkan adalah 9 jam (waktu sekolah standart sekolah international  atau sekolah sekolah favorit yang ditawarkan teman teman) dalam kotak belajar dan diisi hanya dengan mendalami Pelajaran yang terkurikulum dengan jelas,,

Bila sekolah diartikan sebagai banyak anak yang dikumpulkan secara bersama sama dan HS adalah Sekolah yang hanya ada Azzam Ayah dan Bunda, sosialisasi akan terlihat sempit,,

Bagi kami, Home schooling bukanlah memindahkan sekolah dirumah dan mengurung Azzam selama 9 jam untuk belajar,,

Bagi kami, seluruh waktu, 24 jam dalam sehari adalah waktu untuk belajar,,dan kelas Tempat belajar nya amat sangat luas,,,

Dunia ini adalah Tempat (Class room) untuk Belajar, dan Alhamdulillah Alloh memindahkan kami dari satu wilayah ke wilayah lain diatas Bumi Nya adalah sebagai Sarana Kami untuk BELAJAR Banyak hal,,

Guru kami bisa siapa saja dan apa saja,,, Pedagang keliling, pedagang kaki lima, supir supir, tukang ojek, Continue reading “Bersosialisasi,,,??? Siapa Takut,,,!!!”

Have No Words to Say,,

Miris memang,,

Di bumi yang menjadi salah satu penghasil Batubara terbesar di Indonesia dan bahkan Dunia, hampir tidak pernah TIDAK Mati Listrik tiap minggunya (bahkan satu minggu bisa lebih dari 4 kali Listrik Padam)

Di bumi seribu sungai, tapi AIR bersih menjadi Barang Langka,,, (hampir 3 hari sekali Air dari PDAM tidak mengalir),,,

Kenapa BISA,,,???

Bahwa Alloh telah Limpahkan keberkahan pada Bumi Indonesia, Tidak akan ada seorang pun yang bisa menyangkal, kecuali TIDAK BERAKAL,,,

Belajar Menjadi Orang Tua adalah Anugerah,,,

Monday, 2/21/2011 10:12:50 AM

Lima tahun yang lalu aku ada dalam fase membayangkan bagaimana harus menempatkan diri sebagai Ibu… bagaimana aku harus mendidik anakku.. dan mengelola pilihanku..

Di titik itu aku sadar bahwa aku harus belajar dan tidak boleh menjadi ibu apa adanya, karena menjadi ibu adalah Anugerah dan bukan hanya sekedar menjalankan “Takdir kodrati”…

Hari ini aku sadar bahwa Alloh membukakan Pintu Pintu belajar  dari segala Arah…

Aku harus mulai menyusun satu persatu tentang apa saja yang mau aku pelajari bersama sama dengan keluarga kecil ku ini, nilai apa yang akan ditanam dan dipupuk agar benar benar terinternalisasi menjadi Nilai Keluarga

Belajar adalah Kesenangan dan bukan  Paksaan,,,

Hari ini dengan meriview apa saja yang sudah dicapai Azzam, aku juga harus meriview apa saja yang sudah aku dan abang capai…

Azzam sudah bisa membaca, sedang giat belajar matematika dan berinteraksi dengan computer, dunia virtual, sedang menghafal dan belajar membaca Al Quran, ditengah kegiatan BELAJAR lain yang dia lakukan (meng organized  kegiatan sehari hari bobo, sholat, maem, mandi, berdoa di setiap kegiatan dan main)

>>Apakah semua sudah dilakukan dengan Tanpa Paksaan…?

Mengajarkan Hakikat Belajar bukan Doktrinasi,,,

Ada nilai nilai yang harus terus dipupuk, pertama  yang melandasi semua hal adalah keinginan untuk dicintai dan di pelihara Alloh, dari nilai itulah maka akan lahir nilai-nilai belajar yang lainnya…

Sholat, berdoa , membaca Quran, menghafal Quran adalah karena kita membutuhkan untuk dicintai dan dipelihara Alloh bukan karena kita diharuskan maka ketika Nilai ini tertanam, kita akan melakukannya dengan Ringan..

Belajar pelajaran apapun hakikatnya adalah karena kita ingin menjadi baik didunia dan di akhirat dan itupun agar kita dicintai dan dipelihara Alloh bukan semata mata karena “tuntutan supaya bisa berhasil” atau “kebanggan didunia”,  maka ketika nilai ini kembali tertanam kita akan belajar apapun dengan ringan…

Memberi Stimulus bukan Mentargetkan Hasil,,,

Kuncinya adalah mencintai apa adanya dan ini berlaku umum buat Azzam, Abang termasuk Aku. Jika yang ingin ditanam adalah kecintaan terhadap belajar, maka proses belajar adalah hal terpenting yang harus dihargai…

Setiap diri kita membawa rizki kebaikan dari Alloh maka prosesnya adalah Drawing Out bukan Pouring In, oleh karena itu setiap Stimulasi harus didasari cinta bukan mentargetkan hasil…

Nilai ini harus terus di pupuk supaya kita bisa tumbuh dan berkembang bersama dan bisa belajar dengan bahagia

Nak,,,,,

Ajari aku untuk mencintaimu seperti kau mencintaiku…’

by Bunda Azzam (Paste from sekolah rumah) on Tuesday, August 24, 2010 at 8:03pm
Kuantar kau tidur malam ini, seperti biasa..Bersama kita ucapkan doa sebelum tidur sambil tanganmu melingkar di leherku,kau tersenyum….
Matamu menatapku, bening dan bahagia…
Sudah kau lupakan sedihmu tadi pagi saat aku marah karena kau tidak turuti perintahku…
Kulontarkan anak panah tajam kata-kata, mengkritikmu…..
Berapa banyak Nak, yang menancap di hatimu sehingga ia berdarah?Tak kau kesal padaku juga…
Padahal tadi siang aku menatapmu dengan panasnya amarah….Hanya karena masalah sepele, yang bahkan akupun tahu kau tak bermaksud melakukannya….
Berapa banyak benih cinta dalam ladang hatimu yang hangus karena tatapanku,Nak?
Tak pernah kau jera untuk mencintaiku….
Sementara tadi sore kau tertunduk saat aku tuding kau…sebab kurasa kau tak perhatikan kata-kataku…
Tembuskah tombak telunjukku menusuk dalam jantungmu…
Nak??Masih tetap kau cari aku untuk memelukmu….
Sesudah saat makan malam tadi aku menghukummu karena tak kau habiskan makananmu yang kubilang dibeli dengan susah payah….
Menyusutkah rasa sayang dalam kantong jiwamu karenanya, Nak?
Malam ini, kutemani kau tidur seperti biasa..
Bersama kita ucapkan doa sebelum tidur…sambil tanganmu melingkar di leherku, kau tersenyum….
Matamu yang mengantuk menatapku, bening dan bahagia….
Airmataku meleleh saat kau terpejam dengan senyummu masih dibibir dan tanganmu masih memeluk leherku…
Aku mohon maafmu, Nak..
Ajari aku untuk mencintaimu seperti kau mencintaiku…

Blog at WordPress.com.

Up ↑