This slideshow requires JavaScript.

“Azzam mau di sekolahin dimana,??” , “Azzam mau ikutan PAUD,,??, “Azzam dimasukin ke TPA… Aja disana baguss,,!!”

“Engga, Azzam Insha’Alloh Sekolah di Rumah aja,, Home Schooling,,”

“Loh nanti ngga punya temen dong,,”, “Terus nanti azzam temennya siapa,,??”,,,, “Gimana nanti Azzam bersosialisasinya,,,??”

Pertanyaan yang paling sering dilontarkan teman teman yang mengetahui keputusan kami meng – Home Education – kan Azzam,,

Hmm, bagi teman teman yang memang terpola bahwa Home Schooling adalah Sekolah yang dipindahkan kerumah, pertanyaan itu terdengar Wajar , karena Sekolah yang dibayangkan adalah 9 jam (waktu sekolah standart sekolah international  atau sekolah sekolah favorit yang ditawarkan teman teman) dalam kotak belajar dan diisi hanya dengan mendalami Pelajaran yang terkurikulum dengan jelas,,

Bila sekolah diartikan sebagai banyak anak yang dikumpulkan secara bersama sama dan HS adalah Sekolah yang hanya ada Azzam Ayah dan Bunda, sosialisasi akan terlihat sempit,,

Bagi kami, Home schooling bukanlah memindahkan sekolah dirumah dan mengurung Azzam selama 9 jam untuk belajar,,

Bagi kami, seluruh waktu, 24 jam dalam sehari adalah waktu untuk belajar,,dan kelas Tempat belajar nya amat sangat luas,,,

Dunia ini adalah Tempat (Class room) untuk Belajar, dan Alhamdulillah Alloh memindahkan kami dari satu wilayah ke wilayah lain diatas Bumi Nya adalah sebagai Sarana Kami untuk BELAJAR Banyak hal,,

Guru kami bisa siapa saja dan apa saja,,, Pedagang keliling, pedagang kaki lima, supir supir, tukang ojek, dan orang orang yang kami temui dalam perjalanan hidup kami dan seluruh kejadian yang Alloh Rizqikan pada kami untuk kami serap hikmahnya,,

Kami bisa belajar Apaaa saja bersama sama, kami lepas Sekat sekat belajar Bernama Kelas, kurikulum, waktu Belajar, Ijasah ataupun sekat lain yang diciptakan manusia untuk bisa menamai seseorang sebagai pelajar,,

Kami adalah Pembelajar, dan akan terus menjadi pembelajar disepanjang usia kami,,,

Begitu juga kami memandang SOSIALISASI, ,

Sosialisasi untuk kami (atau yang setidaknya kami terapkan pada Azzam ) adalah bukan mengelompokkannya dengan Teman Teman yang “Hanya” Sebaya tetapi lebih luas dari pada itu,,

Sosialisasi adalah ketrampilan yang kami coba terapkan pada Azzam untuk bisa berinteraksi dengan SIAPA SAJA tanpa batasan Usia, Status, Pekerjaan, atau apalah,, kotak kotak yang diciptakan orang kebanyakan untuk bisa mengistilahkan sebagai Sosialisasi,,

Kami biarkan Azzam ngobrol dan berbincang dengan teman teman ayahnya yang notabene para mantan residivis (teman teman ayahnya banyak yang mantan tahanan Cipinang karena Kasus Narkoba), kami biarkan Azzam menyapa orang orang yang baru pertama kali ditemuinya siapapun mereka, supir taksi (waktu kami sedang naik taksi) Azzam sibuk bertanya tentang fungsi beberapa tombol, tukang becak (waktu bunda dan Azzam naik becak di Solo), teman teman ayahnya Security waktu ayahnya tugas disolo, teman teman Ayah di Malang, teman teman kantor Ayah di Jakarta, dan sekarang teman teman ayah di banjarmasin beserta keluarganya,,

Kami latih Azzam untuk santun pada yang lebih tua, dan sayang pada yang lebih muda,,Azzam berinteraksi dengan Saudara saudara yang lebih kecil usianya dan juga yang lebih dewasa, om dan tantenya, kakek dan neneknya,,Hampir setiap hari selama 8 hari kami di bandung Azzam berbincang dan ngobrol apaa saja dengan Kapolsek Pangalengan dan staf Polisi yang menjaga kakeknya (kakek ditahan karena kasus pengrusakan pohon teh),, Kami sengaja memaparnya dengan banyak orang dari banyak kalangan, kami tidak menyembunyikan informasi kenapa kakek sampai ditahan,, kalau ada yang tanya kenapa kakek dipenjara?? Azzam akan menjawab “karena kakek motong Pohon Teh yang bukan punya kakek,,” itu selalu jawabnya dan jawaban itu disimpulkannya sendiri setelah dia “ngobrol” dengan Kapolsek (kami bertiga memang menemui kapolsek untuk meminta keterangan kasus kakek dan Azzam ngobrol langsung dengan kapolseknya),, kami biarkan juga Azzam berinteraksi dengan teman teman satu sel kakeknya,,

Kami ajak Azzam menjenguk teman teman yang baru melahirkan dan azzam bisa belajar berinteraksi dengan Bayi,,, Azzam juga berkenalan dengan penjual Mpek mpek dan ngobrol dengan salah satu pembeli sambil menunggu pesanan kami jadi, Azzam membayar sendiri buku yang dibelinya di Kasir, Azzam meminta sendiri sendok kecil untuk mengganti sendok es krim nya yang jatuh waktu kami makan di A&W, dan azzam juga yang membayarkan parkir setiap kami Makan di Warung Tenda Soto Banjarmasin Ayam Bapukah,,, Azzam menyapa anak anak yang sedang main bola di pinggir jalan,, Azzam juga berteman dengan anak anak teman ayahnya yang baru hari itu dikenalnya dan dengan asiknya dia belajar dan bercerita bersama,,

Tidakkah itu bersosialisasi,,,??? Azzam bersosialisasi dengan banyak orang di banyak daerah (di Solo, di Malang, Di Bandung dan di Banjarmasin) dan ini adalah anugrah yang Luar Biasa,,

Kami bebaskan Azzam melatih ketrampilan ber-KOMUNIKASI dengan siapa saja, dan Alhamdulillah Azzam bukan anak yang sulit,, dia bisa dengan cepat akrab dengan orang yang baru dikenalnya,,

Hari ini pun Azzam berlatih ber Komunikasi dengan jama’ah Sholat Jumat di Masjid Ar Ridho, Trisakti Banjarmasin,, (Berdasar cerita Ayah dan Azzam)

Selesai Sholat Jumat, Bapak yang sholat disebelah Azzam mengajak bersalaman dan berkenalan,, Bapak itu bertanya pada Azzam “Apa sudah sekolah? Kelas berapa,,?” pertanyaan itu langsung dijawab Azzam, “Aku sekolah di Rumah sama Ayah Bunda,,” Bapak itu memuji kemandirian dan ketertiban Azzam dalam Sholat (Azzam satu satunya anak kecil yang ada di shaf terdepan),,

Lalu bapak itu mengeluarkan selembar uang Rp 5000,00 dan memberikannya pada Azzam,, Azzam tanya “uang ini untuk apa,,?” bapak itu menjawab “Untuk beli kue,,” lalu Azzam bilang “kalo untuk beli es krim boleh,,?”, “Boleh aja”, kata bapak itu,,

Walaupun uangnya tidak jadi dibelikan es krim melainkan dimasukkan ke kotak infaq, tapi Azzam sudah dapat sesuatu yang jauh lebih berharga yaitu pelajaran berkomunikasi dengan penuh kesantunan pada orang yang lebih tua,,

Well, yang terpenting adalah Azzam sangat dekat dengan Kami 2 Orang tuanya,, Azzam bukan anak lingkungan atau anak tetangga,, Kami Dua Orang tuanya (terutama aku bundanya) akan selalu ada untuk Azzam sampai kapan pun,, Kami akan berusaha menjadi teman dekatnya, sahabatnya, orang yang bisa diandalkan saat Azzam perlu nasehat, pelukan atau pun hanya mendengar ceritanya,,

Mudahkan ya Rabbana,, Aamiin Allohumma Aamiin,,